Senin, 12 Oktober 2015

Hasil kunjungan ke Petani Kalasan...



Sistem Integrasi Pertanian dan Ternak untuk petani Kalasan

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional.
                Sebagai mahasiswa pertanian tentunya kita merasa prihatin akan kondisi ini, kurangnya perhatian dari pemerintah dalam menanggapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para petani mendorong kami mahasiswa pertanian untuk dapat  membantu menyelesaikan maslah-masalah yang dihadapi. Kunjungan  yang dilakukkan secara langsung ke petani local menjadi tindakan pertama yang harus dilakukkan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi saat ini. Permasalahan tersebut menjadi target utama dalam kegiatn ini.
Petani local yang menjadi target utama, yaitu petani local daerah kalasan yang telah tergabung dalam suatu kelompok tani yang bernama “ Ngudi Raharjo”. Pada kasus kali ini permasalahan yang dihadapi oleh petani sekitar yaitu masalah pengembangan ternak di Kalasan yang semakin sempitnya lahan penggembalaan atau padang rumput sebagai akibat dari alih fungsinya tanah. Demikian juga untuk lahan sawah yang semakin intensif penggunaannya, sehingga kesempatan ternak sapi untuk merumput berkurang. Sawah yang diolah secara terus menerus dengan menggunakan pupuk anorganik menyebabkan produksi padi tetap atau cenderung menurun sebagai akibat dari penyusutan bahan organik tanah tanpa ada upaya untuk memperbaiki kondisi kesuburan tanah.
Permsasalahan tersebut ternyata dapat diatasi dengan adanya kerjasama antara para peternak dan para petani ataupun seseorang yang memainkan 2 peran tersebut sekaligus. Dalam perkembangan pengetahuan dibidang pertanian dan peternakan ternyata kedua sektor tersebut saling berkaitan erat. Melalui Program SIPT (Sistem Integrasi Pertanian dan Ternak) yang merupakan salah satu alternative dalam meningkatkan produksi padi, daging, susu, dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Pada model integrasi tanaman ternak, petani mengatasi permasalahan keterediaan pakan dengan memanfaatkan limbah tanaman seperti jerami padi, jerami jagung, limbah kacang-kacang, dan limbah pertanian lainnya. Kelebihan dari adanya pemanfaatan limbah adalah disamping mampu meningkatkan “ketahanan pakan” khususnya pada musim kemarau, juga mampu menghemat tenaga kerja dalam kegiatan mencari rumput, sehingga memberi peluang bagi petani untuk meningkatkan jumlah skala pemeliharaan ternak.
Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk organik disamping mampu menghemat penggunaan pupuk anorganik, juga sekaligus mampu memperbaiki struktur dan ketersediaan unsur hara tanah. Misalnya saja pada ternak sapi kotoran sapi berupa feses, urine dan sisa pakan dapat diolah menjadi pupuk organik padat dan cair untuk dimanfaatkan di areal persawahan sedangkan sisanya dapat dijual untuk menambah pendapatan petani. Seekor sapi dapat menghasilkan kotoran sebanyak 8 – 10 kg setiap hari, urine 7 – 8 liter setiap hari dan bila diproses menjadi pupuk organik (padat dan cair) dapat menghasilkan 4 – 5 kg pupuk. Dengan demikian satu ekor sapi dapat menghasilkan sekitar 7,3 – 11 ton pupuk organik per tahun, sementara penggunaan pupuk organik pada lahan persawahan adalah 2 ton/ha untuk setiap kali tanam sehingga potensi pupuk organik yang ada dapat menunjang kebutuhan pupuk organik untuk 1,8 – 2,7 hektar dengan dua kali tanam dalam setahun.
Dengan adanya solusi dari permasalahan ini diharapkan para petani didaerah kalasan mampu meningkatkan pendapatan mereka, baik dari peningkatan produksi tani dan ternak ataupun dari hasil sampingan penjualan kotoran ternak sebagai pupuk komposa bagi etani lain yang juga ingin menghemat biaya produksi tanam.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar