KBRN, Banjarnegara: Desa Mertasari Kecamatan Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara, akan dijadikan pilot Projeck Minapadi oleh FAO. Utusan FAO dari Jepang, Mr. Miao dalam kunjungannya ke Desa Mertasari guna melihapotensi Minapadi yang dimiliki oleh Desa Mertasari, mengatakan, Desa Mertasari sangat mumpuni untuk dijadikan Pilot Projeck Budidaya Minapadi.“Melihat potensi yang dimiliki, Desa ini patut untuk dijadikan pilot projeck Minapadi, lokasi ini mirip dengan di China yang sudah menerapkan pola Mina Padi sejak ribuan tahun lalu,” kata Miao melalui Juru bicaranya.
Desa
Mertasari juga dinilai cukup sukses dalam pengembangan budidaya minapadi dan
sudah berlangsung lama, bahkan sudah menjadi budaya masyarakat untuk mencari
kehidupan. Selain itu faktor dukungan pemerintah yang cukup tinggi serta
dukungan teknologi juga menjadi pertimbangan lain ditetapkannya Desa Mertasari
sebagai pilot projeck Budidaya Minapadi oleh FAO. Desa Mertasari mewakili
Indonesia menjadi salah satu pilot projeck pengembangan Minapadi selain
Thailand dan Vietnam.
Menurut
Miao, keluhan petani tentang mahalnya harga pakan, sehingga mempengaruhi
produksi perikanan bisa disikapi dengan pola budidaya minapadi seperti yang
dilakukan para petani di China.“Memang benar kendala tingginya harga pakan akan
sangat berpengaruh pada produksi, hanya saja jika budidaya ini bisa diperbaiki
dengan model kolam, air tidak perlu selalu mengalir, dan volume air juga jangan
terlalu tinggi cukup 40 persen saja, volume air yang terlalu banyak dan aliran
air yang terlalu deras juga akan menyebabkan pakan terbawa arus,” lanjutnya.
Sementara
itu, Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan
Banjarnegara, Totok Setya Winarna Rabu (11/2/2015) mengatakan, diliat dari
kesiapan Desa Mertasari sangat siap, memang ada lokasi lain pengembangan
minapadi yaitu di Desa Purwanegara, Rakit, Banjarnegara, Pagedongan dan
Mandiraja, namun yang paling siap yang di Desa Mertasari.“Kita nanti akan
menyiapkan sumberdaya alam dan sumber daya manusianya, jika melihat aspek itu
maka sangatlah mendukung untuk dijadikan pilot projeck. Jika melihat hasil,
Budidaya Minapadi di Desa Mertasari juga sangat tinggi juga luar
biasa,”katanya.
Totok
menambahkan, keuntungan dari budidaya minapadi antara lain biaya produksi lebih
rendah karena tidak menggunakan pestisida dan jumlah pupuk yang digunakan lebih
sedikit. Selain itu produksi padi juga tidak berkurang dan pertumbuhan padi
lebih subur. “Keuntungan lain dari budidaya Minapadi adalah terhindar dari
hama wereng serta pendapatan petani bertambah dari hasil ikan tentunya,”
jelasnya.
Bupati
Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo pada kesempatan tersebut berharap,
dijadikannya Desa Mertasari sebagai Pilot Projeck budidaya Minapadi akan
membawa manfaat bagi pengembangan prikanan melalui budidaya Minapadi.“Dari
Sumberdaya alam kita siap begitupun dari sumber daya manusianya. Kita juga
berharap ada tambahan inovasi teknologi budidaya minapadi dari FAO yang bisa
meningkatkan produksi dan pendapatan petani dan masyarakat disekitarnya,”kata
Sutedjo.
Bupati
Sutedjo menambahkan, pengembangan teknologi budidaya Minapadi di Desa Mertasari
juga diharapkan bisa ditularkan ke wilayah lain yang mengembangkan budidaya minapadi,
sehingga akan berimbas kepada kesejehteraan petani nantinya.
Sumber :http://rri.co.id/purwokerto/post/berita/139418/banjarnegara/desa_mertasari_jadi_pilot_projeck_budidaya_minapadi_fao.html
Copied by : Yeshinta Sonya Taneke (13075)